BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Obat merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sejalan dengan munculnya jenis-jenis penyakit yang merebak luas di masyarakat mengakibatkan kebutuhan obat menjadi suatu hal yang sangat penting. Tetapi seiring berkembangnya teknologi banyak obat yang ditemukan. Obat-obatan ini banyak mengandung kimia buatan sehingga banyak mempunyai efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu kami mencoba memanfaatkan bahan-bahan alami yang tidak mempunyai efek samping sebagai obat, salah satunya adalah memanfaatkan buah salak.
Selama ini salak dianggap sebagai buah-buahan yang hanya dapat dinikmati buahnya saja. Tetapi masyarakat belum menyadari bahwa sesungguhnya kulit salak yang mempunyai tekstur kasar, berbentuk coklat dan bersisik dapat dimanfaatkan sebagai obat. Selama ini kulit buah salak hanya sebagai limbah dan tidak termanfaatkan dan terbuang sebagai limbah. Kulit salak dianggap kurang mempunyai daya guna. Sesungguhnya dibalik kulit salak tersebut terdapat daya guna yang luar biasa, bagi sebagian yang jeli dan mampu memmanfaatkanya.
Kulit salak dapat dimanfaatkan sebagai obat diabetes. Kulit salak ini dibuat dalam bentuk teh, teh kulit salak ini yang berhasiat dalam penyembuhan diabetes. Dalam kulit salak tersebut mengandung bahan kimia alami yang berhasiat sebagai penyembuh penyakit diabetes.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas , maka yang menjadi permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah : “apakah benar kulit salak berkhasiat sebagai obat diabetes “
1.3 Batasan Masalah
Karena keterbatasan penulis , maka masalah di atas di batasi untuk hal-hal berikut :
- bahan yang digunakan adalah kulit salak yang sudah masak berwarna mengkilap.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
-mendiskripsikan kandungan senyawa pada kulit salak yang bermanfaat sebagai obat diabetes
-mengetahui cara penggunaan kulit salak untuk dijadikan sebagai obat diabetes
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
-memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum agar bisa memanfaatkan kulit salak sebagai obat diabetes.
-agar dengan adanya pemakaian obat alami seperti kulit salak ini maka akan membantu berkurangnya limbah kulit dilingkungan kita.
-mengurangi pencemaran limbah kulit salak (salacca edulis)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Salak ( Sallacca edulis )
Gambar 2.1. tanaman salak ( salacca edulis ).
Salak (salacca edulis) merupakan sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan.Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland dan juga Fiji. Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc.. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan Ambon.
Batang menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin. Karangan bunga jantan Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.
2.1.1. Syarat pertumbuhan
2.1.1.1. Iklim
- Tanaman ssalak sesuai bila ditanam di daerah berzona iklim Aa bcd, Babc dan Cbc. A berarti jumlah bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), B: 8-10 bulan/tahun dan C : 5-7 bulan/tahun.
- Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban yang tinggi.
- Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh.
- Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak tahan genangan air.
2.1.1.2. Tanah
- Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.
- Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 - 7,5.
Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban tinggi.
2.1.1.3. Ketinggian Tempat
Secara umum Tanaman salak yang ditemukan tumbuh pada ketinggian tempat 100-500 m dpl.
2.1.2. Klasifikasi salak (salacca edulis)
Adapun Klasifikasi tanaman salak (sallaca edulis) adalah sebagai berikut :
Kingdom : plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecales
Spesies : Salacca zalacca (Gaertn.) Voss
2.1.3. JENIS-JENIS SALAK (SALLACCA EDULIS)
Salak merupakan jenis palma dengan jenis buah yang biasa dimakan. Berikut beberapa jenis-jenis salak :
1. Salak Pondoh
Mempunyai rasa manis segar tanpa rasa sepat, meski pada buah yang belum cukup masak sekalipun. Warna kulitnya hitam agak kekuningan.
2. Salak Madu
Salak Madu adalah salah satu salak unggulan Kabupaten Sleman yang memiliki produktivitas tinggi, berkualitas cukup baik, daging buah tebal dengan tekstur lembut dan rasa manis spesifik seperti madu.Salak madu memiliki ciri kulit dengan sisik yang tersusun teratur membentuk garis lurus dari bagian bawah buah ke ujung pada salah satu sisinya, berbeda dengan salak pondoh dan gading memiliki kulit buah dengan sisik yang tersusun teratur seperti susunan genteng.
3. Salak Jawa
Rasanya tidak manis, agak sepat walaupun sudah masak. Warna kulitnya agak kehitaman.
4. Salak Nglumut
Salak nglumut ini merupakan satu varian dengan salak pondoh, hanya saja salak ini merupakan varietas unggul. Nama nglumut diambil dari desa dihamparan merapi. Salak ini memiliki ukuran yang besar.
2.1.4. KHASIAT KULIT SALAK
Kulit salak diketahui berkhasiat sebagai obat diabetes, serta pada saat kita memakai obat yang alami ini tekanan darah kita akan rendah.
2.2. KANDUNGAN KIMIA DALAM KULIT SALAK
Kulit salak mengandung unsur aktif. Keseluruhan unsur aktif tersebut bekerja secara bersamaan pada tubuh pasien untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien. Diantara unsur aktif yang terkandung di dalam kulit salak yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit diabetes adalah:
1. Ferulic Acid dan Proline ; senyawa yang mendorong terbetuknya kolagen dan elastin (dua unsure penting untuk memulihkan jaringan).
2. Cinnamic acid derivatives; senyawa yang mendorong regenerasi sel epitel
Zat zat diatas berperan penting dalam proses perbaikan pancreas pada penderita diabetes tipe I.
Zat zat diatas berperan penting dalam proses perbaikan pancreas pada penderita diabetes tipe I.
3. Arginin; senyawa yang menstimulir pembelahan sel dan memperkuat biosintesa protein. Zat Bee Health Products & Bee Health Propolis ini sangat bermanfaat untuk normalisasi sel-sel tubuh agar responsive pada insulin, zat ini sangat dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe II.
4. Pterostilbene; senyawa ini merupakan zat anti diabetes dan berperan langsung dalam menurunkan kadar gula darah.
2.2.1. Cara penggunaan kulit salak sebagai obat diabetes
Adapun cara penggunaan kulit salak itu agar bisa dijadikan sebagai obata adalah sebagai berikut :
Caranya :
- Ambillah kulit buah salak secukupnya ( jangan pakai buah ).
- Bilas dengan air sampai bersih.
- Kemudian masukkan ke dalam kuali ( jangan kuali aluminium, atau besi ).
- Tuangkan dengan ait secukupnya.
- Rebus menggunakan api kecil sekali, sampai mendidih airnya.
- Saring dan minum airnya.
- Kulit salak yang sudah direbus tidak bisa dipergunakan kembali.
Sehari minum 1 liter air rebusan kulit salak. Lakukan sampai 2 minggu tanpa putus, dan bisa buktikan diabetes yang sering kali melonjak niak akan menjadi normal, dan selain itu tekanan darah akan stabil.
- Ambillah kulit buah salak secukupnya ( jangan pakai buah ).
- Bilas dengan air sampai bersih.
- Kemudian masukkan ke dalam kuali ( jangan kuali aluminium, atau besi ).
- Tuangkan dengan ait secukupnya.
- Rebus menggunakan api kecil sekali, sampai mendidih airnya.
- Saring dan minum airnya.
- Kulit salak yang sudah direbus tidak bisa dipergunakan kembali.
Sehari minum 1 liter air rebusan kulit salak. Lakukan sampai 2 minggu tanpa putus, dan bisa buktikan diabetes yang sering kali melonjak niak akan menjadi normal, dan selain itu tekanan darah akan stabil.
2.3. DIABETES
Diebetes adalah suatu penyakit di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
2.3.1. JENIS-JENIS DIABETES
Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
a. Diabetes Tipe 1
Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus yang Bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.
Penyebab Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin. Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain karena:
· Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes.
· Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
· Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.
Perawatan Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.
b. Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.
Penyebab Diabetes Tipe 2
Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut:
· Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya.
· Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji (fast food) yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
· Jarang berolahraga.
· Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan insulin.
Perawatan Diabetes Tipe 2
Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.
2.3.2. GEJALA DIABETES
Karena kekurangan insulin dan memiliki kadar gula yang tinggi dalam darah, maka beberapa gejala yang umum bagi penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Apabila Anda mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya Anda melakukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula darah. Secara umum, beberapa gejala yang terjadi antara lain:
· Sering buang air kecil
· Sering merasa sangat haus
· Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar
· Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi.
· Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
· Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.
· Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
· Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.
· Mudah merasa lelah.
2.3.3. FAKTOR/PENYEBAB DIABETES
Saat ini yang menjadi faktor/penyebab menderita penyakit diabetes adalah sebagai berikut :
-kelebihan gula darah yang tinggi
-kurangnya hormon insulin didalam tubuh.
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
2.3.4. Bahaya Diabetes
Berikut ini beberapa bahaya serius yang diakibatkan diabetes.
· Komplikasi Jangka Panjang
Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi. Bahkan taraf yang paling mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-masalah jangka panjang ini.
· Hipoglikemia
Walaupun tidak baik bila kadar gula tinggi, tetapi seorang penderita diabetes mellitus atau kencing manis ini dapat pula secara tiba-tiba mengalami gula darah yang sangat rendah di bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia. Ini juga sangat berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar, berkeringat, lelah, lapar, gampang tersinggung, atau bingung atau detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir. Bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sering kali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem itu. Mengkonsumsi glukosa, misalnya sari buah atau tablet glukosa, dapat menaikkan kembali kadar gula darah ke tingkat yang lebih aman hingga makanan lain dapat dikonsumsi.
· Ketoasidosis
Jika glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka lemak dan protein dalam tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi. Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang disebut keton. Keton menumpuk dalam darah dan mengalir ke dalam air seni. Karena keton ini lebih asam daripada jaringan tubuh yang sehat, kadar keton yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi serius yang disebut ketoasidosis. Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
2.3.5. CARA MENGATASI DIABETES
Cegah dan Kendalikan Diabetes
Mengingat bahaya dan komplikasi yang dapat disebabkan penyakit diabetes, maka menghindari atau mengendalikan kadar gula yang tinggi adalah cara terbaik. Bagaimana caranya?
· Menurunkan berat badan. Lemak dalam tubuh dapat menyerap insulin.
· Hindari makanan berlemak, diawetkan atau goreng-gorengan. Sebaliknya, pilih makanan yang berserat tinggi dan glukosa kompleks.
· Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi yang mengandung banyak glukosa.
· Berolahraga secara teratur.
· Hindari stres.
· Hindari alkohol atau softdrink.
· Hindari merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko, karena kebiasaan mereka merusak jantung serta sistem sirkulasi, dan mempersempit pembuluh darah. Sebuah referensi menyatakan bahwa 95 persen amputasi yang berkaitan dengan diabetes dilakukan pada para perokok.
· Minum obat yang dianjurkan dokter untuk menurunkan kadar gula.
· Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu diberikan melalui terapi insulin.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pemanfaatan kulit salak (salacca edulis) sebagai obat diabetes
Pengobatan secara alami merupakan cara pengobatan yang baik , karena memilki dampak negatif yang sangat minim bagi tubuh kita, selain itu juga dapat mengurangi sampah-sampah yang ada di lingkungan, pengobatan alami dalam hal ini yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan kulit salak sebagai obat diabetes, dapat di buat dengan peralatan yang sederhana dan tanaman salak dapat ditemukan dilingkungan sekitar. Hal ini apabila dibandingkan dengan obat yang banyak mengandung bahan kimia buatan yang banyak memberikan efek negatif bagi tubuh dan untuk waktu ke depannya.
Tanaman salak merupakan tanaman yang bisa hidup dengan tiga syarat di antaranya yaitu berdasarkan iklim, tanah, dan ketinggian tempat penanamannya. Di dalam kulit salak ini diketahui terdapat beberapa kandungan kimia berupa unsur aktif yang bekerja secara bersamaan pada tubuh pasien untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien, diantaranya adalah untuk pengobatan penyakit diabetes. Dan unsur-unsur aktif tersebut diantaranya senyawa Ferulic Acid dan Proline yang berfungsi sebagai pendorong terbetuknya kolagen dan elastin (dua unsure penting untuk memulihkan jaringan), setelah itu senyawa Cinnamic acid derivatives yang berfungsi sebagai pendorong regenerasi sel epiteldan yang berperan penting dalam proses perbaikan pancreas pada penderita diabetes tipe I. yang ketiga yaitu senyawa arginin ; senyawa yang menstimulir pembelahan sel dan memperkuat biosintesa protein. Zat Bee Health Products & Bee Health Propolis ini sangat bermanfaat untuk normalisasi sel-sel tubuh agar responsive pada insulin, zat ini sangat dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe II. Dan yang terakhir yaitu senyawa Pterostilbene ; senyawa ini merupakan zat anti diabetes dan berperan langsung dalam menurunkan kadar gula darah.
Diabetes mellitus, juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolisme yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, serta defisiensi transporter glukosa.
Penyakit diabetes ini memiliki pengaruh yang berbahaya seperti pada jangka panjang, diabetes ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal dan luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi dan harus di amputasi, hal tersebut disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidak sanggupan tubuh untuk melawan infeksi. selain itu sering tiba-tiba mengalami kencing manis (hipoglikemi), . Ini juga sangat berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar, berkeringat, lelah, lapar, gampang tersinggung, atau bingung atau detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir.
Penderita diabetes jika glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka lemak dan protein dalam tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi. Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang disebut keton. Keton menumpuk dalam darah dan mengalir ke dalam air seni. Karena keton ini lebih asam daripada jaringan tubuh yang sehat, kadar keton yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi serius yang disebut ketoasidosis. Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Memanfaatkan bahan alam yang ada disekitar, merupakan hal yang baik untuk pengobatan karena tidak memiliki efek dan dampak negatif yang besar bagi tubuh. Selain dalam memerankan pemakaian obat yang alami dalam hal ini adalah memanfaatkan kulit salak, tujuan selain itu adalah agar mengurangi sampah-sampah atau pun limbah kulit salak.
Pemanfaatan kulit salak ini secara berkelanjutan diharapkan dapat memberikan inspirasi agar masyarakat bisa lebih kreatif lagi dalam penggunaan obat-obatan tanpa megandung kimia buatan.
4.2. Saran
Penggunaan obat alami ini selain dengan memanfaatkan kulit salak diharapkan bisa dikembangkan lebih lanjut lagi, dengan menggunakan tanaman yang lain yang bisa dijadikan sebagai obat diabetes.
DAFTAR PUSTAKA
· Muriani,harsono.2010. Manfaat buah salak. Diakses dari: http: //murianiharsono blogspot .com pada tanggal 17 mei 2011
· Sidik, 1998. Perkembangan Pemanfaatan Tumbuhan obat di Indonesia. Makalah Seminar Pengobatan Tradisional. Diakses pada tanggal 17 mei 2011
· Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 392.
· Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 137.
· Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia, Jakarta. Hal 362-366. ISBN 979-511-672-2.
kak kalau boleh tahu apakah betul javabet nasa ampuh atasi masalah diabetes?
BalasHapus